Kelemahan Usaha Barbershop + Analisa SWOT

bisnis potong rambut

Apakah Anda termasuk orang yang menyukai perawatan rambut dan sering menggonta-ganti gaya rambut? Tentu Anda tidak akan asing dengan istilah barbershop bukan? Ya, barbershop adalah istilah keren dari salon pangkas rambut yang biasanya diidentikkan dengan pangkas rambut pria. Pernahkah terbesit dipikiran Anda tentang bisnis barbershop ini? Adakah resiko dan kelemahan usaha barbershiop yang tiada matinya ini? Selengkapnya akan diulas di ripiku.com.

DAFTAR ISI

Mengenal Bisnis Barbershop

Usaha yang termasuk dalam pelayanan jasa ini sebetulnya termasuk usaha yang langgeng karena sudah ada sejak dahulu hingga kini. Hal demikian karena kebutuhan merawat rambut bagi setiap orang dibutuhkan dimana saja dan untuk semua usia. Bahkan, bayi yang belum lama lahir juga perlu dipangkas rambutnya oleh orang yang profesional supaya tidak terjadi iritasi atau dampak yang tak diinginkan.

Maka bisnis barbershop atau usaha pangkas rambut yang terus dibutuhkan ini menjamur dimana-mana. Namun apabila Anda tertarik untuk memulai bisnis ini, bisakah langsung terjun ke lapangan hanya bermodalkan kursus pangkas rambut? Jawabannya tentu tidak karena untuk memulai bisnis ini tidak hanya membutuhkan keahlian dalam penataan rambut namun juga analisis dan strategi bisnis yang matang.

Perlu adanya izin usaha

Banyak pengusaha  tidak memiliki izin usaha khusus tentang usaha barbershop ini. Seyogyanya, usaha ini harus memiliki izin usaha dari pemerintah untuk melindungi secara hukum dan udang-undang. Salah satu fungsi terpenting izin usaha barbershop adalah untuk mengindari dari isu-isu penertiban maupun pembongkaran karena tidak memiliki izin, sebagai contoh diisukan sebagai tempat porstitusi dan berita negatif lainnya, mengenai syarat-syaratnya dapat dilihat dalam izin usaha barbershop/ potong rambut.

Sebelum Anda memulai usaha ini, sebaiknya Anda memahami betul mengenai untung rugi, resiko, peluang, dan analisis bisnis ini secara lengkap. Tujuannya untuk mempersiapkan strategi bisnis yang sesuai dan pendapatan yang tertarget. Karena usaha pangkas rambut tidak melulu soal skill dan lokasi yang strategis namun perlu analisa mendalam agar Anda siap lebih dini.

Kelemahan Usaha Barbershop + SWOT: Pelajari Untuk Memulainya

Berbicara mengenai kelemahan dan resiko bisnis barbershop, tentu ada beberapa yang sudah terpikirkan di benak Anda. Namun untuk melengkapi khasanah wawasan Anda mengenai kelemahan bisnis tersebut, ada beberapa hal yang sudah berhasil ripiku.com rangkum dan kumpulkan untuk Anda berdasarkan sumber-sumber terpercaya dan rekan ripiku sendiripun mempunyai usaha pangkas rambut ini, sehingga data yang kami tampilkanpun valid sesuai dengan keadaan.

Lokasi yang tidak strategis

Masalah lokasi bisnis memang menjadi hal umum bagi semua jenis usaha yang berbasis offline. Namun untuk urusan lokasi bagi pengusaha barbershop juga menjadi perhatian khusus. Usaha barbershop atau pangkas rambut adalah usaha jasa yang tidak seperti warung makan. Apabila makanan tidak enak langsung besoknya tidak kesana lagi. Atau yang bisa dipilih berdasarkan se-ketemu-nya saja seperti warung bakso.

Lebih dari itu, usaha ini perlu memerhatikan lokasi yang strategis dimana banyak terdapat orang-orang yang membutuhkan jasa pangkas rambut. Namun kenyataannya penentuan lokasi untuk mendirikan bisnis ini termasuk yang tidak mudah.

Katakanlah jika targetnya adalah anak muda dan kita ingin mencari lokasi yang ramai pengunjung, bisa saja kita memilih lokasi di daerah dekat kampus atau sekolah, namun apakah semudah itu mendapatkan lokasi yang cocok? Tentu tidak, masih ada banyak pertimbangan yang harus dimatangkan supaya penentuan lokasi dapat menjadi poin yang strategis.

Perlu update skill untuk memenuhi permintaan pelanggan

Dikarenakan bisnis pangkas rambut adalah usaha pelayanan jasa, tentu pemilik harus memperbarui keahliannya. Tidak boleh stuck hanya disitu-situ saja. Inilah yang menjadi masalah tersendiri. Berbeda dengan usaha kuliner yang justru mempertahankan cita rasa supaya autentik, usaha pangkas rambut malah sebaliknya. Dibutuhkan keahlian dan kehandalan untuk mengupdate keterampilan supaya selalu dapat memenuhi permintaan pelanggan.

trend gaya bisnis potong rambut

Meskipun, model dan gaya rambut sebetulnya merupakan perubahan sosial yang bersifat siklus (berputar) namun nyatanya banyak pembaruan dan modifikasi dari gaya-gaya rambut jaman dahulu. Misalnya model rambut bob layer yang nge-hits di tahun 90-an ternyata kembali marak di tahun 2000-an. Namun apakah modelnya sama persis? Tentu ada sedikit sentuhan yang membedakan untuk memperlihatkan sisi modernnya. Inilah yang perlu terus dipelajari dalam usaha barbershop.

Sulit mencari pelanggan baru

Kita tidak bisa membandingkan usaha barbershop dengan usaha lain seperti usaha makanan. Mengapa demikian? Karena usaha barbershop mengutamakan kepuasan dan kecocokan hati para pelanggan. Mereka akan membandingkan hasil akhir tatanan rambut mereka yang didapat dari salon kita dengan salon lain. Apabila milik kita lebih baik dari segala sisi, maka kita bisa mendapatkan hatinya. Namun nyatanya tidak segampang itu.

Dikatakan tidak gampang karena parameter kepuasan setiap orang berbeda-beda. Orang-orang cenderung memperhatikan hasil akhir dari penataan rambut. Tentunya ini harus selaras dengan tarif yang dipasang oleh barbershop. Makanya mencari pelanggan baru untuk lini bisnis ini tidak terlalu mudah. Perlu beberapa stimulus seperti promosi, diskon menarik dan penawaran lain yang menonjolkan keunggulan dan karakteristik barbershop Anda.

Wajib memahami gaya dan trend rambut terkini

Coba Anda bayangkan bila Anda datang ke suatu salon atau pangkas rambut dan ingin menata rambut Anda. Kemudian Anda menunjukkan suatu foto gaya rambut yang ingin Anda tiru, namun ternyata kapster atau pegawai salon tersebut tidak memahami model rambut tersebut dan sialnya hasil penataannya tidak sama seperti ekspektasi Anda. Tentu Anda akan kesal bukan?

Nah, kira-kira seperti itulah jika kita sebagai pemilik salon tidak dapat memuaskan pelanggan karena tidak memahami gaya dan trend rambut terkini. Perlu adanya update skill dan pelatihan supaya kita dapat menjawab berbagai permintaan pelanggan untuk berbagai jenis gaya dan tatanan rambut.

Persaingan tarif dan hasil akhir yang cukup sengit

Hal yang paling umum dan menjadi resiko berbisnis terutama usaha barbershop adalah persaingan harga. Katakanlah jika pelanggan Anda meminta potong rambut model cepak yang Anda hargai Rp 20.000 dengan hasil cukup memuaskan, ternyata pelanggan Anda membandingkan dengan barbershop lain yang hasil akhirnya sama dengan harga lebih murah.

bisnis barbershop dan potong rambut

Memang persaingan harga untuk jenis bisnis yang menawarkan jasa adalah hal yang lumrah, namun bagaimana caranya kita bisa meyakinkan pelanggan bahwa harga tersebut pantas untuk hasil akhir yang berkualitas? Disinilah seninya. Seni dimana Anda harus jeli dalam memasang tarif dan membuat pelanggan Anda yakin bahwa hasil akhir yang diperoleh lebih baik dibandingkan dengan salon lain.

Perhitungan pengembalian modal relatif sulit

Untuk memulai suatu bisnis perlu adanya modal awal. Bisnis barbershop juga demikian. Misalnya modal awal untuk sewa tempat dan pembelian peralatan dapat dirinci dengan baik. Tetapi kelemahan dari bisnis ini adalah perhitungan balik modalnya relatif sulit.

Mengapa dikatakan demikian? Sebab, penghitungan dari hasil bekerja dari usaha barbershop berupa pendapatan jasa. Namun ada beberapa salon yang menjual produk dengan merek mereka sendiri sebagai pendapatan selain jasa penataan rambut. Tapi apakah semua salon seperti itu? Kita anggap saja apabila salon hanya memperoleh pendapatan dari jasa tata rambut. Apakah nominal pendapatan itu dapat langsung masuk menjadi dana balik modal?

Nyatanya tidak demikian, karena ada beberapa perhitungan pengeluaran seperti pembelian bahan salon yang habis, pemeliharaan peralatan salon dan penambahan perlengkapan salon. Balik modalnya bagaimana? Masih bisa dihitung hanya saja tidak semudah yang dikira. Diperlukan kejelian dan ketegasan dalam perinciannya supaya dana pengembalian modal lebih jelas.

Rekrutmen pegawai perlu penyaringan yang ketat sesuai standar

Berdasarkan berbagai pengalaman pemilik usaha barbershop yang ripiku.com pernah temui, hal paling menantang bagi mereka adalah dalam merekrut pegawai. Hal demikian karena setiap salon memiliki standar pelayanan masing-masing yang biasanya hanya dimiliki oleh pemilik atau kapster pertama yang membesarkan usaha tersebut.

Ketika usaha itu mulai besar dan semakin banyak pengunjung, tentu harus merekrut pegawai baru yang handal dan sesuai dengan standar pelayanan salon. Tentu hal ini bisa dilakukan dengan cara pelatihan apabila pegawai masih kurang mumpuni atau belum masuk dalam kategori standar pelayanan salon. Tapi kenyataannya pelatihan saja tidaklah cukup.

kelemahan bisnis potong rambut

Banyak pemilik salon yang kewalahan akibat komplain pelanggan karena ditangan oleh kapster yang kurang sesuai dengan standar pelayanan salon atau yang sering terjadi adalah pelanggan rela menunggu untuk ditangani oleh kapster senior atau pemilik salon dan tidak mau ditangani oleh pegawai baru dengan alasan takut hasil tatanan rambutnya tidak sama.

Inilah yang menjadi tantangan bagi para pemilik usaha untuk menyamakan keterampilan pegawai dan dapat meyakinkan pelanggan bahwa semua pegawai dapat memberikan hasil terbaiknya sesuai standar salon yang sudah ada sebelumnya.

Pemeliharaan peralatan dan tempat yang cukup menyita waktu

Peralatan salon cenderung memiliki harga yang mahal. Jadi untuk membuatnya tetap berfungsi dengan baik harus ada pemeliharaan (maintenance) dan pembaruan apabila alat mulai tidak berfungsi dengan baik. Untuk pemeliharaan peralatan perlu menyediakan budget cukup besar dan tentu lebih menyita waktu.

kelemahan usaha barbershop yaitu Alat bisnis potong rambut

Namun untuk menyiasati hal ini sebenarnya Anda bisa melakukan maintenance sendiri jika tujuannya untuk menghemat biaya. Hanya saja ada hal yang perlu dikorbankan yaitu waktu. Begitu pula sebaliknya, jika Anda ingin lebih praktis dan peralatan dipelihara secara profesional, Anda bisa serahkan pada petugas terkait.

Tidak mudah dalam pengelolaan dan penentuan tarif jasa

Seperti pada poin sebelumnya bahwa tarif perawatan rambut di barbershop memiliki standar yang berbeda-beda sesuai dengan hasil akhir dan kualitas bahan yang digunakan. Namun hal yang demikian tidak dapat dipahami seluruhnya oleh pelanggan.

Banyak pelanggan yang menginginkan biaya perawatan murah dengan kualitas terbaik. Tetapi banyak juga yang sudah menyadari bahwa harga menentukan kualitas sehingga tidak ragu merogoh kocek lebih dalam hanya untuk melakukan penataan rambut di barbershop.

Jika kita adalah pengusaha baru di bidang ini, hal yang menjadi kesulitan adalah menentukan tarif dari pelayanan yang ditawarkan. Beberapa faktor diantara lain yaitu:

  • salon yang masih baru tidak mungkin menentukan tarif tinggi karena untuk menggaet pelanggan.
  • usaha dibidang jasa pelayanan seperti barbershop sangat diuji oleh pelanggan. Mereka tentu memiliki ukuran kepuasan sendiri terhadap hasil akhir penataan rambut sehingga apabila kita mematok tarif tinggi mereka tentu tidak akan kembali lagi. Namun jika tarif terlalu rendah lama-lama bisnis kita bisa merugi.
  • sulitnya mengukur harga dari kemampuan atau skill menata rambut.

Dengan demikian, menentukan tarif dan pengelolaannya perlu usaha yang jeli supaya kita tetap mendapatkan profit dari bisnis dan pelanggan tetap mendapatkan pelayanan terbaik. Maka, mengetahui kelemahan usaha barbershop yang satu ini dapat meminimalisir adanya Customer yang tidak setia dengan pelayanan barbershop kita.

Sulit memahami permintaan khusus dari pelanggan

Menjadi pengusaha barbershop selain wajib memahami trend gaya rambut terkini, wajib juga memahami setiap permintaan khusus pelanggan. Hal ini sangat umum terjadi karena pelanggan biasanya sudah memiliki model rambut yang diinginkannya dengan sedikit perubahan sesuai dengan ekspektasinya.

Tugas kita disini adalah mewujudkan ekspektasi tersebut. Namun apakah ini selalu berhasil? Berdasarkan beberapa kapster yang pernah ripiku.com wawancarai mengatakan tidak demikian. Ada beberapa yang langsung mendapatkan komplain karena hasil rambutnya tidak sesuai yang diharapkan. Ada juga yang diam saja namun tiba-tiba menulis ulasan buruk mengenai pelayanan di salon tersebut.

kelemahan usaha  barbershop saat potong rambut

Menyiasati hal ini sebaiknya kapster lebih berempati kepada pelanggan dan menanyakan setiap detail yang dimaksud. Apabila takut mengecewakan pelanggan, bisa juga tanyakan kepada pelanggan sebelum selesai menata rambut. Misalnya ketika proses keramas, tanyakan “Apakah pijatan kepala terlalu keras?”. Dan misalnya ketika akan memotong poni “Poninya mau dipotong segini atau lebih pendek lagi?”. Hal-hal demikian sebaiknya terus dilakukan hingga proses penataan rambut selesai untuk menghindari pelanggan yang kecewa.

Tidak adanya konsep dalam usaha pangkas rambut

Ini bisa mnejadi salah satu kelemahan usaha barbeshop, karena kebayakan orang biasanya asal bisa memotong rambut dan peralatan seadanya langsung  buka usaha potong rambut. Oleh  karena itu perlu adanya  konsep dalam usaha ini, semisal kita membuat tema ala industrial di tempat usaha barbershop kita. Walaupun sederhana asalkan ada konsep akan membuat suasana menjadi lebih berbeda dengan barbershop lain dan  orang akan terpikat dengan usaha anda ini.

Beberapa resiko tersebut bisa Anda pelajari faktor-faktor akarnya kemudian dicarikan peluangnya. Untuk lebih jelasnya, ripiku.com telah merangkum analisis SWOT mengenai usaha barbershop agar untuk memudahkan Anda dalam membaca peluang, resiko, keunggulan dan tantangan dari bisnis ini.

Analisis SWOT Bisnis Barbershop

Setiap usaha memerlukan analisis mendalam untuk menjalankan usahanya supaya lancar dan lebih siap. Maka dari itu, sebelum Anda terjun ke usaha barbershop ini, berikut adalah analisisnya yang dapat menjadi referensi Anda dalam menyiapkan hal-hal yang diperlukan terutama untuk menganalisa bisnis ini kedepannya.

  • Nama Barbershop : Sheon Barbershop
  • Pemilik : Arsheon Purnawan
  • Berdiri pada : 1 Juni 2022
  • Alamat : Jalan MT Haryono nomor 21 Bandung Barat
  • No telp dan reservasi : 088776234820

Strength (Kekuatan)

Kekuatan dari bisnis barbershop ini secara umum akan ripiku.com berikan contoh sebagai barbershop baru yang cukup lengkap dan memiliki berbagai fasilitas unggulan yaitu:

  1. Lokasi strategis dan akses yang mudah
  2. Harga terjangkau
  3. Memiliki tenaga pangkas (kapster yang handal dan berpengalaman)
  4. Terdapat wifi gratis untuk pelanggan barbershop
  5. Menyediakan kopi, minuman dingin, dan snack gratis bagi pelanggan Sheon Barbershop
  6. Memiliki pelayanan untuk penataan rambut yang lengkap dan memuaskan
  7. Terdapat berbagai produk perawatan rambut yang dapat dibeli langsung
  8. Menyediakan jasa training center untuk pelanggan maupun rekan yang tertarik untuk belajar teknik keahlian penataan rambut dan gratis sertifikat
  9. Semua jenis treatment di Sheon Barbershop bergaransi jaminan uang kembali jika pelanggan tidak puas

Weakness (Kelemahan)

Meskipun terdapat banyak keunggulan dari Sheon Barbershop, ada kelemahan ussaha barbershop Sheon yang dapat dilihat dari bisnis ini yaitu:

  1. Sheon Barbershop hanya buka di hari Senin sampai Jumat
  2. Walaupun pelanggan sudah banyak, Sheon Barbershop memiliki pegawai yang relatif sedikit sehingga pelanggan harus mengantri agak lama
  3. Tempat parkir kurang luas dan tidak ada penjaga parkir kendaraan pelanggan

Opportunities (Peluang)

Berdasarkan kelemahan yang dimiliki usaha ini dapat diambil beberapa hal yang bisa menjadi peluang, diantaranya adalah:

  1. Parkir yang kurang luas dapat diakali dengan menyewa lahan sebelah barbershop atau dapat dijelaskan kepada pelanggan baik-baik mengenai konsep parkir gratis dan tertib.
  2. Pegawai yang kurang banyak berpeluang untuk membuat sistem nomor antrian dan reservasi online sehingga pelanggan tidak perlu lama menunggu. Apabila terpaksa menunggu, di Sheon Barbershop menyediakan kopi, minuman dan snack gratis yang bisa dinikmati sambil menggunakan fasilitas wifi yang disediakan.
  3. Pelanggan yang banyak juga dapat dijadikan klub member sehingga akan menjadi loyal customer yang siap berlangganan di Sheon Barbershop.

Threats (Ancaman)

Ancaman yang mungkin saja terjadi dari setiap bisnis pasti ada termasuk bisnis barbershop ini. Beberapa diantaranya yang perlu diketahui adalah:

  1. Persaingan harga dengan barbershop dan salon lain.
  2. Kerusakan fasilitas yang disediakan pada pelanggan di barbershop
  3. Kerusakan peralatan barbershop.
  4. Karena menggunakan berbagai alat yang berhubungan dengan listrik, resiko kebakaran juga besar sehingga perlu asuransi.

Kesimpulan

Itulah beberapa detail dari analisis SWOT Sheon Barbershop yang dapat menjadi referensi bagi Anda yang ingin memulai usaha di bidang serupa. Anda juga bisa menjadikan data ini sebagai koreksi apabila Anda sudah memiliki usaha barbershop dan ingin mengembangkan usaha ini menjadi lebih besar.

Ada kutipan menarik mengenai trend bisnis yang ripiku.com telah pilih yaitu “life isn’t perfect but your hair can be.” yang artinya adalah hidup tidaklah sempurna namun rambutmu bisa sempurna. Kutipan ini dapat dijadikan pajangan sekaligus marketing bagi barbershop agar pelanggan semakin tertarik melakukan perawatan di salon Anda.

Itulah tadi tulisan ripiku.com mengenai kelemahan usaha barbershop yang disertai dengan contoh analisis SWOT-nya yang bisa Anda pelajari. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi Anda untuk belajar dalam dunia bisnis.

Leave a Comment